Belum terpenuhinya harapan industri terhadap lulusan pendidikan vokasi yang siap terhadap implementasi di dunia kerja, memicu kesenjangan antara pendidikan vokasi dengan industri.  Hal ini dapat terjadi karena  perubahan pesat di industri pada empat lini, yang meliputi : kemudahan, kecepatan, kemurahan biaya, serta fleksibilitas.  Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia belum dapat memenuhi standar yang dibutuhkan oleh dunia industri.  

Untuk itulah, menurut Mendikbud, penting adanya  sinergi antara pendidikan vokasi dengan para pelaku bisnis dalam bentuk Rumah Vokasi.   Rumah Vokasi merupakan sinergi dalam format ‘pernikahan massal’ atau link & match, yang akan melaksanakan program penyelarasan lembaga pendidikan vokasi dengan industri dan dunia kerja (IDUKA). Programnya antara lain berupa penyelarasan kurikulum, penyelarasan proses pembelajaran, peningkatan kapasitas SDM vokasi, magang, praktik kerja lapangan terstruktur, dosen tamu, penyerapan lulusan, beasiswa, sertifikasi kompetensi, bantuan sarana prasarana, memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri, serta riset terapan.

Politeknik Negeri semarang (Polines)    sebagai penyelenggara Pendidikan vokasi, berupaya mengimplementasikan program link and match ini. Komunikasi dengan industri ditingkatkan, untuk mendapatkan masukan dalam upaya menghasilkan  lulusan  berkualitas dan memiliki  budaya kerja sesuai kebutuhan industri. 

Mengingat pentingnya komunikasi tentang link and match tersebut, Teknik Mesin sebagai salah satu jurusan di Polines, memandang perlu mengadakan  forum akademik  untuk penyampaian persepsi arah Pendidikan vokasi dari pemangku kebijakan Pendidikan vokasi, pimpinan Polines, dan Industri. Kegiatan  ini ditujukan  bagi sivitas akademika (Dosen dan Mahasiswa). Sejalan dengan kebutuhan mendesak untuk kondisi pandemi saat ini, sinergi lebih difokuskan pada langkah-langkah strategis dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19.